Tentang Kita.

Siang hari di penghujung Oktober.
Siapa sangka waktu berjalan secepat ini?
Siapa menduga kita sudah tak sama lagi dengan tiga ratus enam puluh lima hari yang lalu?

Rasanya semua berbeda dan aku masih tak percaya.
Coba ingat kembali, aku bersamamu hanya selama sepuluh bulan saja. Namun, berpisah darimu sudah menginjak satu tahun pertama.
Aku rugi banyak dong, ya :)
Tahu kenapa ku bilang rugi?
Ya, karena masih ada luka pada dua bulan sisanya. Harusnya luka itu menemui titik imbang di sepuluh bulan saja, sama seperti lamanya aku bersamamu.
Tapi, apalah daya. Bulan-bulan berikutnya pun aku masih sanksi untuk menghilangkan luka itu.

Luka ini bukan lukamu, aku tahu itu.
Luka ini pun bukan karenamu, aku paham itu.
Luka ini adalah luka yang ku gali sendiri, luka yang ku suburkan sendiri.
Ya, aku yang selalu enggan meninggalkan luka-luka ini.
Entah, bagaimana aku bisa meninggalkan luka ini, luka yang selalu membawa aku pada semua kenangan kita. Kenangan yang tentu saja maya untuk kita.
Aku tersesat pada harap yang tak akan mungkin kau bawa nyata, ini pun salah satu faktor luka itu masih setia bersemayam di hatiku.
Aku terjebak pada janji kita yang sempat terucap. Mungkin kamu mudah lupa, tapi aku malah takut untuk lupa. Aku pun takut jika nanti ditanya kembali oleh makhluk Tuhan yang paling setia, malaikatnya.
Lebih dari itu, kini aku pun takut untuk bersama yang lain. Aku takut jika nantinya bakal sama seperti ini lagi.
Ah, kamu.
Selamat setahun perpisahan kita. Dan selamat setahun pula bersamanya.
:')

Komentar

Postingan Populer