Yang mereka sebut, Cinta (?)

Siapa bilang aku mau terus-terusan seperti ini?
Tidak! Aku pun tak mau!
Hanya saja aku masih belum bisa bangkit dan berdiri tegap pada kedua kaki yang dari zamannya orok pun telah menjadi tumpuan bagi beban tubuh ini...

Aku hanya belum bisa menerimanya. Semua yang terjadi belakangan ini tak bisa aku artikan dengan logika sehatku, bahkan aku pun tak mampu mengkalkulasikannya menjadi angka-angka, lalu menyelesaikannya dengan rumus-rumus matematika. Tidak! Tidak begitu! Tak Bisa!

Aku tak habis fikir, begitu picik kah mereka?
Ya, mereka yang sama jahatnya seperti dirimu!
Entah, bagaimana aku bisa mengartikannya?!
Semua orang bisa terlihat sangat baik di awalnya, tetapi berjalan seiring waktu semua dapat berubah dengan sendirinya, bahkan baik pun sama sekali tak dapat ditemui (lagi) akhirnya.

Apakah semua orang harus merasakan rasa sakit seperti ini jika menemui sebuah rasa, yang sering diartikan banyak pihak sebagai "CINTA" ?
Kita selalu merasa berbunga jika rasa ini awalnya menyapa diri, berceloteh ria pada mereka yang merasakan kasmaran tiada tara, melupakan semua hal keburukan yang mungkin bisa datang kapan saja. Hanya indah saja yang terasa.

INDAH?
Jika rasa ini bermekar indah, kenapa tak selamanya ku rasa?
Kenapa ?
Jika memang indah, kenapa banyak orang di luar sana merasa pahitnya akan rasa, yang kalian sebut cinta?


Komentar

Postingan Populer