Membuka kembali surat terbukamu (2)

Pesanku padamu.. berusaha terus untuk bisa masak-masakan yang begitu banyak jenisnya bukan hanya itu itu saja.. berusaha terus untuk dapat slalu berikan pretasi yang terbaik.. berusaha terus meraih mimpi-mimpimu..

Jadilah.. wanita yang Cerdas, Aktif, Mandiri, Kuat, Memilik tekad yang keras, Sholeha, Peduli, dan segala hal yang baik..

You're The Best.
.
Begitulah pesan singkat yang kamu tuang di surat terbukamu berjudul semoga. Tahukah kamu bagaimana reaksiku saat membacanya? Ah, bulir air mata ini acapkali menderas. Sesuatu yang kamu semogakan kepadaku seolah membuatku semakin jauh padamu. Apakah semogamu ini agar aku bisa benar-benar pergi darimu? 

'You're the best' katamu? If, i'm the best, so why do you leave me? I'm so suck when you go on.
Aku...
Seorang wanita yang pernah singgah di hidupmu, yang selalu kamu prioritaskan, yang telah kamu anggap sebagai yang terbaik.
Aku berjanji akan segera memenuhi pinta lewat pesan singkatmu di setiap surat terbukamu, Tuan.
Walau aku tahu, kamu bukan lagi siapa-siapaku dan aku bukan pula siapa-siapamu lagi. 
Anggap saja, kamu membimbingku menjadi lebih baik untuk mendapatkan lelaki lain yang sama baiknya denganmu; atau bahkan lebih baik dari dirimu.

Ohya,
Bagiku, kamupun yang terbaik yang pernah mendampingi perasaanku. Aku terjatuh terlalu dalam pada virus merah jambu yang kamu kibarkan. Aku kira, rasaku lebih dominan pada hubungan kita. Buktinya, aku masih tetap bertahan menyentuh bayang yang kamu tinggalkan, meraba penuh puing-puing kenangan. Sedang kamu, telah berbahagia dengan kisah yang baru. Virus merah jambu telah kamu tularkan pada wanita itu, sehingga ia pun terjangkit 'sakit' yang sama sepertiku; menyayangimu. Bedanya, aku si penyakitan yang kamu tinggalkan, sedangkan ia si penyakitan yang kamu dampingi. Ironis.

Apapun yang terjadi saat ini, terimakasih pernah hadir dan meninggalkan duka. Terimakasih telah mendoakan segala kebaikan padaku, meski ada perih yang kamu sisipkan di dalamnya. Terimakasih, Tuan.


2 Februari 2015
You said, i was the best. So that, i said you was also the best.

Komentar

  1. dia yang pergi dan meninggalkan beberapa kenangan manis, adalah dia yang sulit untuk dilupakan :")

    BalasHapus
  2. :') *bentar-bentar... liat surat sebelumnya dulu*

    BalasHapus
  3. Bangun nak, cepat bangun... udah siang, itu cucian dijemur sekalian. itu uang buat beli hape udah bapak taruh dalam dompet kamu

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAPE BARU LAGI, PAK? SERIUS? FIX, AKU BANGUN GERA!

      hahaha
      *capslock jebol :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer