Nge-Trip di Lampung!! (Hari Pertama)
Tak pernah terbesit sebelumnya akan melakukan perjalanan ke luar kota dalam waktu singkat ini.
Ya, bisa dibilang ini liburan yang serba dadakan.
Awal Desember lalu sebenarnya kita merencanakan liburan ke kota Pagaralam. Namun, karena sesuatu hal, tujuan liburan diubah ke daerah Lampung.
Well,
liburan di akhir tahun 2015 lalu sangat mengesankan meski hanya beberapa hari saja.
Aku dan kedua temanku lainnya memesan tiket PP tanggal 25-30 Desember.
Oh iya,
ini adalah liburan pertamaku dengan menggunakan uang hasil keringatku sendiri. Haha. Meski jumlahnya tidak banyak, tapi rasanya bangga luar biasa. Tak ada sepeser pun meminta tambahan sama orang tua itu sesuatu sekali :))
Bukan itu saja, perdana naik kereta api pun pada liburan kali ini. Hahahaha.
Saat pergi kita pesan tiket kereta yang bisnis dengan harga Rp 150.000,00 sedangkan tiket pulang menggunakan kereta kelas ekonomi yang hanya mengeluarkan budget sebesar Rp 35.000,00 saja.
Berangkat dari Palembang pukul 09.00 pm dan sampai di Lampung sekitar pukul 08.30 am.
Sedangkan saat pulang dari Lampung pukul 08.00 am dan kembali ke Palembang sekitar pukul 08.30 pm.
Kalian tahu?
Tulang-tulangku rasanya mau patah duduk di kereta selama lebih dari 10 jam.
Muka Lelah semaleman gak bisa tidur di kereta |
Bisa dilihat dari fotonya, kantung mata kita tebel banget. Asli. Kita kesulitan buat tidur di kereta, dan akhirnya nahan kantuk hingga kereta sampai di kota Lampung.
Tiba di stasiun Tanjung Karang, kita bertiga dijemput sama keluarganya temen. Di sana, kita bertiga disambut hangat oleh keluarga besarnya di Lampung. Kita juga diberikan fasilitas mobil dan motor untuk keliling di kota Lampung, serta penginapan selama lima hari yang semuanya itu GRATIS TIS TIS!!! Mayan ngehemat pengeluaran di kota orang.
Menurutku, tempat kami menginap sangat strategis dengan tempat-tempat wisata di Lampung.
Ya, daerah tempat kami menginap namanya daerah Panjang, Lampung, Bandar Lampung.
Hari pertama
PAHAWANG ISLAND dan PANTAI KLARA
Well,
Hari pertama kita bertiga ke Pulau Pahawang, yang terkenal sebagai tempat wisata dengan fasilitas snorkling.
Yang awalnya kita cuma bertiga doang dari Palembang, bisa menjadi sangat ramai ketika pergi ke pulau pahawang karena diramaikan oleh keluarga dan teman-teman dari adiknya salah seorang temanku yang laki-laki (sendiri).
Aku, Lala (adik novarian), Arike, Novarian |
Hallo,
Kami hanya bertiga yang berjenis kelamin perempuan di kapal itu, dan kami pula yang tidak bisa berenang tapi kepingin ngerasain snorkling. Hahaha.
laki-laki yang paling depan dan adik-adik bujang di belakang kami, semuanya jago berenang. Bahkan ada pula dari mereka yang tidak menggunakan pelampung dan pengaman lainnya saat melakukan snorkling. Yuhuuuu, kalian luar biasaaa~~~
Karena liburan yang serba dadakan, kita tidak menggunakan fasilitas agen tour. Kita benar-benar usaha sendiri cari kapal yang kosong di moment liburan yang sangat padat wisatawannya. Sialnya kita tak kebagian underwater, sehingga tidak bisa mengabadikan pemandangan di bawah laut saat snorkling.
Jujur saja, sebagai pemula dan tidak bisa berenang, snorkling itu tidaklah mudah. Apa lagi saat menggunakan kaki katak, rasanya aku tak bisa mengendalikan arah kakiku sendiri. Kalo udah terlanjur ngapung, kadang aku suka ribet sendiri mau nurunin kaki menyentuh dasar lautnya. Bangke! Untung gak ada yang perhatian, ya malu sih kalo ada yang merhatiin. Hahahaha
"Put, ada ular loh. warnanya hitam-putih di bawah kita" ujar Arike.
"Oh, ular ya" dengan bodohnya aku menanggapi dengan begitu santai, sampai akhirnya kita berdua mendengar teriakan dari arah belakang.
"Wooiii.... Naik ke kapal, cepeeettt! Ada ular!" mendengar teriakan tersebut barulah kita berdua ngeh kalo ular tersebut berbahaya, lalu satu persatu anak gadis yang gak bisa berenang ditolong naik ke atas kapal
Dan karena hal tersebut, kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pulau pahawang kecil.
Sebenarnya aku tidak terlalu antusias setelah melihat langsung bagaimana pulau Pahawang. Hanya saja ada satu hal yang sampai saat ini mengusik pikiranku.
Pulau Pribadi |
Sesuai dengan namanya, ternyata ini adalah pulau tersembunyi yang mungkin mayoritas penduduk Indonesia tidak mengetahui bahwa pulau pribadi ini adalah milik pribadi seorang warga negara asing. Entah bagaimana ceritanya, pulau tersebut bisa dibeli oleh negara asing. Ironis. Rasanya jika hampir seluruh pulau-pulau kecil di Indonesia dibeli atau bahkan dijual oleh negara kita sendiri, lantas Indonesia sebagai negara kepulauan akan hanya jadi mitos belaka.
Awalnya kita sangat penasaran dengan keindahan view yang diciptakan di tengah laut tersebut plus dilengkapi dermaga kecil di ujungnya. Kami kira, di sana adalah tempat seperti penginapan atau semacam cafe. So, kita mutusin untuk menelusuri pinggir pantai menuju tempat tersebut. Namun, baru beberapa langkah saja, kita sudah dicegat oleh dua orang lelaki yang katanya penjaga pulau tersebut.
Badannya terlihat mungil, mereka masih sangat belia untuk dijadikan penjaga pulau menurutku. Dengan muka yang sedikit memelas dan terkesan begitu lelah, mereka memohon kepada kami untuk tidak mendekati pulau tersebut. Karena pasir putih yang kami injak saat itu telah melewati batas pulau milik si WNA tersebut. Karena sedikit iba, kita memutuskan untuk mundur beberapa langkah dari tempat yang kita injak sebelumnya.
PANTAI KLARA
Oke,
tinggalkan semua keresahan di Pulau Pahawang.
Akhirnya kita pulang dengan menyeberang menuju Pantai Klara. Berhubung kita berada di penghujung siang, akhirnya kita memtuskan untuk menunggu moment sunset.
upload dikit, cekrek! |
Sejujurnya, daku tidak sempat mengitari pantai klara tersebut. Kita semua langsung dikumpulkan di satu pondok kecil, lalu menyantap makan siang yang kesorean. Hahaha. Menikmati indahnya sunset membuat kita lupa kalo belom tidur seharian dari perjalanan kereta di malam hari sebelumnya. Puas!
Ngantuk, lelah, letih terbayar lunas di hari pertama!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih telah sudi membaca,
selamat menanti perjalananku di hari berikutnya yang akan di post pula di hari berikutnya.
Miris banget dilarang menikmati alam milik kita sendiri oleh bangsa lain. Terus orang yang menyampaikan larangannya juga bangsa kita sendiri, masih di zaman penjajahan gitu kita ini? Suka ngehayal pengen jadi presiden kalo denger kasus gini. hehe
BalasHapusSalam kenal, mba. :)
http://penjajakata.com/
whahhaha
Hapusya begitulah keadaannya :)
salam kenal juga
Kayak nama orang deh mba, pantai klara (?) Hehe
BalasHapustadinya sih mau pake nama pantai PUTRI, hahaha
Hapuswah, trip yang menarik dan indahnya Pahawang ^^
BalasHapusIya nih ^^
Hapusasyik ya aku juga pingin ke lampung tapi belum kesampaian
BalasHapusIya nih, aku juga masih mau main ke Lampung soalnya masih banyak yang belum dikunjungin.
Hapusaaakkkk
mantap!! semoga saya di ajak sama anak2 coas malahayati di kontrakan saya di Ciamis untuk mengunjungi lampung rame2.hhe
BalasHapusWah, aamiin.
HapusSemoga Mas :))