Aku kuat dari yang terlihat

Pagi menjelang siang. Harusnya matahari gagah di angkasa, tapi beberapa hari ini kekuatannya pudar tertutup kabut asap nan pekat.
Jam berdentang menunjukkan pukul sepuluh kurang sepuluh menit.

Aku masih saja seperti aku yang dulu. Tak ada perubahan signifikan yang terjadi.
Jam-jam segini seringkali ku habiskan hanya dengan bersantai merebahkan sepotong tubuh di atas ranjang.
Bukan, bukan aku berleha-leha. Tapi, jam seginilah aku baru mulai merasa lelah. Saat orang masih menikmati nikmatnya kala terlelap, aku sudah mulai sibuk dengan sederet aktivitasku.

Ya, selain tercatat sebagai mahasiswi akhir yang sedang sibuk dengan cinta skrips, aku juga merangkap sebagai ojek kemana saja bagi anggota keluarga. Biasanya dimulai pukul setengah enam pagi aku telah berkelana.
Bahkan hampir setengah wilayah dari kota Palembang ku telusuri setiap pagi hingga pukul sembilan.

Aku tidak mengeluh. Sungguh aku menikmati semua aktivitas ini. Bagiku, keluarga adalah hal utama di hidupku.
Hanya saja, kadang aku merasa sangat takut jika harus keluyuran pagi dan malam hari di tengah pekatnya kabut untuk mengantarkan anggota keluargaku ke suatu tempat. Belum lagi, aku merasa sedikit kebingungan jika semua kegiatan rumah aku yang mengerjakan, terlebih lagi jika ada salah satu dari mereka yang sakit.

Jadwal kuliah?
Ah, bisa ku atur. Akan ku pilih hari yang tak terlalu menyita waktuku di pagi hari. Aku cukup pandai untuk menyiasati ini, apalagi semester ini aku sama sekali tak ada kelas.

Aku manja, iya, begitu kelihatannya.
Tapi, aku lebih kuat dari yang kalian lihat.
Percayalah!
*sugesti diri*

Komentar

Postingan Populer