Kesepian?

Kesepian?
Apa definisi yang pas tentang kesepian?
Terdiam di tengah keramaian, kah?
Menyepi tanpa ada gangguan, kah?
Menatap pandang yang kosong, kah?
Lalu, apa?

Entah,
Aku pun tak tau tentang itu.
Namun, ah.
Berulang kali aku deklarasikan kepada diriku dan hidupku, jika aku kesepian.

Aku tak tahu mengapa aku merasakan itu,
Di satu masa aku beruntung punya satu keluarga utuh dan harmonis,
Di lain sisi, aku juga bahagia punya sahabat yang mengerti atau bahkan rela bersusah untukku.
Krmbali entah, masih saja aku merasa jika aku berada pada point kesepian.

Ya,
Ku akui, aku punya segalanya.
Namun, aku tak cukup pandai untuk mengingkari jika aku butuh trman untuk berbagi. Lebih, dari sekadar keluarga dan sahabat berikan padaku.
Kepada mereka, aku hanya bisa mengadu secuil rasa saja.
Karena aku tak ingin mengganggu privasi mereka dengan segala keluh kesahku.

Bodoh. Iya. Benar.
Dulu,
Aku bukanlah seorang yang suka mengumbar dan menunjukkan segala rasa pada siapa pun.
Aku bahkan tak cukup terbuka tentang hidup, rasa, dan keluhku.
Tapi, masa itu telah mengubah segalanya.
Aku dibuat merasa ketergantungan.
aku merasa candu untuk terus mengadu tentang ini dan itu.
Ada setitik kenyamanan di sana.
aku merasa lebih baik saat aku biarkan semuanya terungkap.

Namun,
Ketika candu ini tak jua terobati,
Aku merasa seperti ada yang menggerogoti separuh jiwaku.
Disana selalu ada pemberontakan tersembunyi. Diam-diam menyerang, menyesakkan.

Aku tahu ini harus segera ku akhiri.
Namun, bagaimana caranya aku kembali seperti aku yang dulu, sedang aku benar-benar merasa nyaman di titik ini??

Seolah ada, padahal tak ada.
Seolah nampak, padahal maya.
Seolah sejati, padahal semu semata.

Kesepian?
Akankah?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer