Semoga Kau Bahagia
Hai, kamu!
By : De'Lucis - Semoga Kau Bahagia
Setelah aku mengujungi semuanya,
Aku yakin jka kamu memang benar telah bahagia. Aku puas mengetahuinya.
Kamu juga masih aktif dengan kegiatan madrasah, kamu masih terus mengagumkan.
Tetaplah seperti itu.
Tetaplah jadi sosok aa' yang aku kenal. Seorang aa' yang baik, rendah hati, bertanggung jawab, cerdas, pekerja keras, dan mandiri. Meski bukan untukku, tetaplah berkepribadian seperti itu.
Ini adalah surat kesekian yang telah aku kirimkan untukmu.
Jujur saja, aku sudah kehabisan kata untuk melukiskan bagaimana rasaku padamu.
Bahkan aku pun telah berada pada titik lelah di batas asa.
Siang ini tampaknya langit cukup bersahabat denganku.
Tak ada terik yang sadis menyengat muka bumi, tak ada pula deras tangis yang jatuh dari liangnya di atas sana.
Semua terasa nikmat, warna biru cerah sebagai penghias, awan kecil berarak riang, angin sepoi melambai lembut, semua berkolaborasi menjadi satu membuat langitku terasa teduh hari ini.
Ah iya,
Aku baru saja mendengar satu buah lagu yang menurutku begitu pas untuk menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini padamu.
Ya, seperti yang telah aku beri tahukan tadi, aku sudah kehabisan kata.
Mungkin lirik lagu yang tertulis ini bisa kamu pahami.
Indah
yang ku rasakan saat bersama dirimu
namun kini telah berakhir
semua kisah-kisah yang dulu
hatiku telah perih
perasaanku sakit
namun,
ku coba melewati semua yang
semua yang telah terjadi
selamat jalan cinta tak kan aku kembali
mengharapkan dirimu
yang telah menyakiti aku
selamat jalan cinta
semoga kau bahagia tuk temukan penggantiku
bersama dirinya yang kau impikan
By : De'Lucis - Semoga Kau Bahagia
Untuk kamu,
Terakhir kalinya,
Inilah penghujung rasa dan lelahku.
Aku cukup puas selalu menjadi seorang yang pintar mencari tahu tentangmu. Aku mendapati semua akun sosialmu 'diam-diam'. Aku telah susuri semuanya, satu persatu. Aku singgahi akun twitter barumu, akun google+ barumu, blog barumu, hingga IG. Kamu kaget bukan, aku bisa tahu semuanya? Padahal kamu tak pernah memberi tahunya.
Baiklah, anggap saja aku beruntung mendapati semuanya. Anggap saja feelingku masih bisa mencari radarnya meski kamu persulit dengan menggunakan nick bukan dengan nama depanmu ataupun nama aslimu.
Setelah aku mengujungi semuanya,
Aku yakin jka kamu memang benar telah bahagia. Aku puas mengetahuinya.
Kamu juga masih aktif dengan kegiatan madrasah, kamu masih terus mengagumkan.
Tetaplah seperti itu.
Tetaplah jadi sosok aa' yang aku kenal. Seorang aa' yang baik, rendah hati, bertanggung jawab, cerdas, pekerja keras, dan mandiri. Meski bukan untukku, tetaplah berkepribadian seperti itu.
Dari aku,
Senyum ini untukmu.
Bahagiamu inginku.
:'( kenapa surat yang kayak gini mestinya memang tak tersampaikan. Bingung aja aku bayanginnya jika ada orang telah berbahagia dengan orang lain, dan ternyata ada orang lain lagi yang terus mencintainya dengan sangat besar. merangkaikan perasaannya dengan sangat lihai. Kan bahagia orang tersebut jadi tertahan, melanjutkan dengan yang sekarang atau... ... ..
BalasHapus:")
Hapusyaa begitulah..
Makasih suratnya udah nyampe. Belum aku bales, kehabisan pulpen soalnya. Aku udah bahagia kok.
BalasHapussip..
HapusTak di balas pun tak apa xD
aiiihhh, kok sedih sih aku bacanya :((
BalasHapusyah..
Hapusjangan ikutan sedih..
kan aku masih punya banyak surat kek gini :")
Andai surat itu buat ane T.T Pasti ane bales pake surat nikah...
BalasHapusawuwuwu~~
Hapussurat nikah :")
Padanan kata yang pas dengan struktur bahasa yang dalam. Calon penulis besar.
BalasHapusTerimakasih
^_^
HapusIya, semoga saja.
hehe