Aku ingin mencintai-Mu
sebenar-benar aku cinta
dalam doa, dalam ucapan, dalam setiap langkahku
aku ingin mendekati-Mu selamanya,
sehina apapun diriku
(Lyric by Edcoustic - Aku ingin mencintai-Mu)
Subhanallah,
Hatiku tak pernah bergetar seperti ini. Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Nada-nada indah tercipta, lirik demi lirik yang mengandung makna yang teramat dalam menurutku.
"Edcoustic"Entahlah, aku tak pernah mendengar nama grup nasyid ini sebelumnya.
Lalu, di serbu dengan rasa keingintahuan, ku telusuri namanya di media sosial.
Dan,
Ah! Ternyata, hanya aku saja yang tak mengenalnya. Hanya aku saja yang tak mengetahuinya.
*Ironis!
Edcoustic adalah band duo asal Bandung yang terlahir sejak 25 Mei 2002.
Band duo bergenre Pop Progresif "Islami" ini digawangi oleh Aden (Vokalis) dan Eggie (Gitaris)
***
Band duo bergenre Pop Progresif "Islami" ini digawangi oleh Aden (Vokalis) dan Eggie (Gitaris)
***
Dalam diam ingin ku menyatu bersama nada.
Dalam sadar ingin ku ubah rasa ini.
Dalam sesat ingin ku cari jawab.
Inginku ubah semuanya.
Inginku bersinar tanpa redup.
Inginku bangkit dalam jatuh.
Inginku gembira dalam hampa.
Inginku menangis dalam sesal.
***
Ya Rabb,
Salahkah aku atas perasaan ini?
Berdosakah aku atas perasaan ini?
Ya Rabb,
Aku adalah hamba-Mu yang lemah,
Aku tak mampu menjaga rasa ini,
Rasa fitrah yang seharusnya ku tujukan hanya untuk-Mu,
Rasa indah yang seharusnya ku jaga hanya untuk-Mu.
Ya Rabb,
Jika dengan bertemu si "tuan" aku mampu merubah semua yang ada pada diriku menjadi baik, maka ampuni semua yang terjadi pada kami saat dulu,
Ya Rabb,
Jika dengan berpisah dengan si "tuan" membuatku bisa lebih dekat dengan-Mu, maka akan ku jadikan rasa sakit ini sebagai penawar dosa atas apa yang pernah ku lakukan bersamanya.
***
Hai, Tuan.
Aku tak pernah berhenti menulis tentangmu.
Aku tak pernah berhenti menjaga rasaku.
Aku tak pernah berhenti menulis tentangmu.
Aku tak pernah berhenti menjaga rasaku.
Maaf, Tuan.
Sejujurnya ingin ku akhiri semua rasa ini.
Sejujurnya ingin ku akhiri semua tentangmu.
Tapi,
Aku tak mampu.
Aku tak pernah bisa melakukannya, Tuan.
Karena bagiku menulis tentangmu adalah hal yang menyenangkan, hal yang terindah untuk rasaku.
Sejujurnya ingin ku akhiri semua rasa ini.
Sejujurnya ingin ku akhiri semua tentangmu.
Tapi,
Aku tak mampu.
Aku tak pernah bisa melakukannya, Tuan.
Karena bagiku menulis tentangmu adalah hal yang menyenangkan, hal yang terindah untuk rasaku.
Tuan,
Selama aku hidup,
Kau adalah lelaki pertama yang mampu merubah hati, fikiran, sikap, dan langitku.
Saat aku bersama tuan, hati ini selalu merasa tentram. Dalam kata kau mampu memberiku secercah cahaya.
Saat aku bersama tuan, fikiran ini menjadi tenang. Dalam sedihku kau mengajarkanku untuk bersabar dan menguatkan hati ini.
Saat aku bersama tuan, aku mampu belajar banyak tentang kehidupan. Dalam diam aku belajar merubah sikapku yang terkesan kekanakan.
Saat aku bersama tuan, aku mampu melihat birunya langit Dalam senang tak pernah aku lupa tentangmu.
Selama aku hidup,
Kau adalah lelaki pertama yang mampu merubah hati, fikiran, sikap, dan langitku.
Saat aku bersama tuan, hati ini selalu merasa tentram. Dalam kata kau mampu memberiku secercah cahaya.
Saat aku bersama tuan, fikiran ini menjadi tenang. Dalam sedihku kau mengajarkanku untuk bersabar dan menguatkan hati ini.
Saat aku bersama tuan, aku mampu belajar banyak tentang kehidupan. Dalam diam aku belajar merubah sikapku yang terkesan kekanakan.
Saat aku bersama tuan, aku mampu melihat birunya langit Dalam senang tak pernah aku lupa tentangmu.
Tuan,
terimakasih ku ucapkan padamu atas rasa yang telah kau beri untukku.
Tapi,
maaf tuan aku tak bisa melanjutkan rasa ini terlalu lama bersamamu. Aku tak ingin jatuh terlalu dalam karena rasa ini.
Aku sadar,
Rasa yang diciptakan untuk Rabb-ku seharusnya tak ku nodai dengan menyimpan rasa berlebih untukmu. Harusnya rasa fitrah ini ku utarakan berlebih hanya untuk Rabb-ku.
Tuan,
Aku ini hanya manusia biasa. Dan hatiku pun sama dengan wanita lainnya.
Aku yang terlanjur jatuh dalam rasa karena nyaman, karena terbiasa bersamamu.
Aku memang ingin bersamamu.
Tapi, bukan dengan jalan seperti yang lalu.
Aku sangat ingin bersamamu.
Ya, bersamamu Tuan.
Tapi, nanti. Suatu saat nanti. Suatu saat "terindah" saat aku telah memantaskan diriku dihadapan Rabb-ku dan kau pun memantaskan dirimu dihadapan Rabb-ku.
Sehingga nanti hubungan kita, rasa ini sudah benar-benar pantas dihadapan sang Pencipta.
Well,
aku tak menyesal berpisah denganmu saat ini, Tuan.
aku bersyukur karena Rabb-ku telah menegurku atas kesalahanku. Atas noda yang tercipta karena rasa.
2014 nanti,
aku akan benar-benar merubah semuanya. Menjadikan diriku indah dihadapan Rabb-ku.
Bukan karenamu tapi hanya karena Rabb-ku.
aku sendiri juga baru tahu band ini. Nggak pernah nongol di tv nasional soalnya.
BalasHapushehe..
Hapustapi kan sekarang jadi sama-sama tahu bang :)