Beginikah nikmatnya kala terjamah?

Huh..
Setengah jam lebih seperti ini. Menyebalkan. Jaringan tak kunjung bersahabat, terlebiih jika rasa dan keinginanku untuk ngeblog berada pada puncaknya. Fix ya, ini bosan maksimal *gaya Wendi di SCTP*
Punya hape smartphone kayak kuburan, sepi. Punya tab juga males maininnya. Punya laptop tapi ga bisa di ajak cerita bareng. Fasilitas apaan ini, tetap saja membosankan.
Fiuhh...!

Oke, jam di dinding kamarku menunjukkan pukul sebelas kurang sepuluh menit. Sedari tadi, aku masih saja sibuk menekan tuts pada laptop mengunjungi semua jejaring sosial yang ku punya. Entah apa yang ku cari, hanya memandangi sekilas, lalu menutupnya kembali. Gairah untuk ngeblog itu membumbung tinggi pada rongga dadaku, hasrat untuk memenuhi inginku pun tak terelakkan. Ingin rasanya aku menjamah semua isi otakku, merampasnya dengan kasar, menyentuh tiap bagiannya dengan liar agar ia mau menuruti keinginan dan hasratku yang kian menggebu. Lalu, mengecup tiap memori ingatan dengan mesra, melumat semua ide dengan sentuhan hangat, kemudian memuntahkannya dalam sebuah tulisan.

Resah. Nafsu untuk menemukan ide dalam postinganku kali ini sudah tak mampu lagi ku tahan. Ku tinggalkan sejenak laptop berhias sticker doraemon itu, lalu ku rebahkan tubuh ini di atas springbed kecil yang dibelikan mama tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu tiga bulan lalu. Ku pejamkan mata ini perlahan, ku biarkan ia bergerilya sesukanya dan sepuasnya di otakku. Kali ini biarkan aku menikmati setiap bagian di otakku terjamah, biarkan aku rasakan kecupan mesra dari setiap kenangan masa lalu menyakitkan, biarkan aku rasakan pelukan hangat dari setiap kisah yang menjemukan.


Beginikah nikmatnya kala terjamah?
Sesekali desahan nikmat itu keluar dari bibir lebar ini tanpa diduga. Diikuti erangan liar setelahnya. Ah, aku tak ingin mengakhiri adegan ini. Aku tak ingin berada cepat di titik puncak kenikmatan. Aku tak ingin ia dengan cepat mengeluarkan sesuatu darinya sebagai pengakhir nikmat. Aku ingin terus seperti ini, menyentuh semua angan, kenangan, kisah, kejadian, peristiwa di masa lalu. Tak perduli itu baik ataupun buruk. Jikalau baik, ingin aku berdiam di sana selamanya. Namun, jikalau buruk, ingin rasanya kuubah semua hingga menjadi baik adanya.




Nb :
Ini hanya secuil tulisan tanpa arah oleh si penulis. Jangan disalahartikan karenanya. Beberapa konotasi yang mengganggu fikiran dan hidup para pembaca, mohon maafkan. :) *kecup mesra untuk yang memberi komen beserta kritikan*



Komentar

  1. Aduh.... lah... kirain “jamah” maksudnya yang “gituan”..
    Eh, setelah dibaca ternyata dunia imajinasi pikiranmu yang kau jamah....

    Andaikan aku bisa merasakan nikmat menulis seperti nikmanya seperti menjamah yang kau maksud..wuh// itu keren...

    Eh... tulisannya edisi dewasa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Whaaha.. tidakkkkk..

      :x
      Hanya sekadar belajar mengolah kata agar pembaca ertarik saja..

      Hapus
  2. jiah,, untunglah yang dijamah itu otaknya, otak sendiri lagi :) *tenang*
    buat orang yg pikirannya ngawur bisa terjebak nih sama judulnya, hohoho

    BalasHapus
  3. kereen ;D
    sepertinya ini pertama kali saya datang ke blog ini.. baca sekali langsung mau cari tulisan lainnya..
    keren :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haii..
      wellcome to my blog, cantik :)

      maksih uda mau mampir ^_^

      Hapus
  4. Jadi pengen menjamah berjama'ah..

    BalasHapus
  5. walah ketipu sama kata "terjamah" :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha.
      selamat anda sedikit beruntung masuk ke tulisan sedikit menipu ini! :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer